Monday, 29 September 2014

Ketika Semua Sulit Diucapkan

Ada hal yang mungkin terlalu sulit untuk diungkapkan pada orang lain. Aku hanya bisa berbisik pada alam, dan bersandar pada Sang Khaliq. Karena Dia yang selalu setia membersamai dalam keadaan apapun.

Aku berdiri di tengah rimbunan pohon, diantara bebatuan, dikelilingi kicauan burung yang menemani sepanjang perjalanan. Suara gemuruh itu terdengar semakin dekat, semakin dekat dan semakin menarik langkah kaki untuk segera mencapainya. Aku tak sabar, ingin segera mengeluarkan emosi yang terasa semakin sesak di dada. Mungkin terdengar agak klasik dengan berteriak sekencang-kencangnya di tengah alam. Atau mungkin terdengar agak gila jika harus curhat pada edelweiss di tepi jurang.
Aku biarkan derasnya arus menyapa tubuhku, menahannya dengan kaki yang mulai lemah dalam berpijak. Aku biarkan butiran airnya menyentuh wajahku, menetes, hingga kesejukannya terasa semakin dalam. Aku biarkan suara gemuruhnya terdengar semakin kencang, hingga suaranya bersatu dengan suara gemuruh di dalam hati yang tak mampu aku artikan. Aku biarkan derasnya air menutup jarak pandangku, agar aku bisa tenggelam dalam kesendirian yang sesaat, agar aku bisa berbisik di tengah Kekuasaan-Nya yang telah menciptakan ini semua.
Di tengah gemuruh, lisan ini tak berkata sedikitpun. Aku tak perlu berteriak, aku tak perlu menangis histeris. Aku hanya bisa menikmati semuanya dengan mata terpejam. Karena aku yakin, dalam keheningan, Allah Maha Tahu apa yang tersimpan dalam hati. Allah Maha Tahu apa yang aku rasakan. Allah Maha Mendengar bisikan hatiku, yang kuselipkan dalam bulir air yang menyentuh raga ini.


Bumi Allah, 31 Juli 2014

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Sumber: http://www.seociyus.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-keren-di-blog.html#ixzz44aXRQIym Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Follow us: @SEOCiyus on Twitter

0 comments:

Post a Comment