Thursday, 11 February 2016

Agar Bidadari Cemburu Padamu

Judul Buku         : Agar Bidadari Cemburu Padamu
Penulis                : Salim A. Fillah
Penerbit              : Pro-U Media
Tebal                   : 254 halaman


Setangkai cinderahati untuk wanita shalihah pendamba surga, pembuat iri bidadari dan para lelaki yang ingin menikahi. Begitulah yang tertulis pada cover buku Agar Bidadari Cemburu Padamu, buah pena Salim A. Fillah. Ada kesan mendalam dari kata-kata ini yang tentunya menggugah hati untuk segera membaca bukunya. Bagaimana caranya agar bidadari cemburu?

Buku ini ditulis dengan begitu mengalir, indah namun sarat makna. Sepuluh bab yang disajikan dalam buku ini kadang membuat saya terharu, menangis, tersanjung, namun tak sedikit pula bahasan yang membuat semangat saya bergejolak.

 Bagian pertama buku ini kita diajak untuk menyelam dalam lautan nikmat. Betapa Allah telah menciptakan wanita dengan begitu banyak keistimewaan. Betapa Allah telah mencurahkan kasih sayang-Nya tanpa batas.. Lalu pantaskan kita untuk mengeluh? Sementara Allah tak pernah lelah menjaga dan menyayangi kita. Ya. Allah sayang padaku, sayang semuanya. Seperti yang telah ditulis Salim A. Fillah dalam kelanjutannya di bagian kedua.

Nah, barulah di bagian tiga penulis mengajak kita untuk mengenal bidadari. Dan perkenalan ini diwakili oleh ayat yang begitu indah. “Di dalam surga itu terdapat bidadari-bidadari  yang sopan menundukkan pandangannya. Tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka. Tidak pula oleh jin.” (QS. Ar Rahman:56). Sentuhan makna yang agung yang menggambarkan kesucian bidadari. Lalu bagaimana bisa seorang wanita dunia bisa membuat cemburu para bidadari? Maka dalam lembaran berikutnya penulis menghadirkan hadist yang menggambarkan keutamaan wanita dunia disbanding bidadari. Karena sholat, puasa dan ibadahnya kepada Allah, maka wanita dunia lebih utama dari bidadari.

Setelah dibukakan keutamaan seorang wanita dunia disbanding bidadari, penulis membuat hati para wanita berbunga-bunga di bagian keempat bukunya. Dan Kaupun Semakin Mempesona. Cieee… cieee…. Seperti apa wanita yang mempesona itu? Tentunya bab ini membuat tangan agak ngebut membuka halaman berikutnya hingga saya menemukan jawabannya. Ketahuilah, Kami telah menurunkan pakaian. Point ini bermakna bahwa Allah telah menurunkan pakaian dan memerintahkan kita untuk menutup seluruh tubuh selain yang dikecualikan. Tak hanya itu, di bagian ini dijelaskan beberapa ketentuan lain mengenai menutup aurat. So, sekarang tahu kan bagaimana wanita yang mempesona itu?

Ok. Lanjut bagian lima. Kali ini kita diajak berkelana untuk memaknai cinta. Dimana rasa itu adalah fitrah sehingga kita tak boleh salah kaprah dalam memaknainya. Sehingga muncullah kelas-kelas cinta di bagian keenam buku ini agar kita mengenal cinta yang sesungguhnya. Satu; Cinta Allah. Dua; Cinta Akhirat. Tiga; Cinta Rasulullah. Empat; Hijarah, Jihad. Lima; Ayah dan Bunda. Lima; Cinta Semusim. Nah lho, cinta kita baru sampai mana? Lalu, cinta pada lawan jenis kita tempatkan dimana? Tenang, tunggu sebentar. Karena itupun akan dibahas di bagian selanjutnya.

Jika Kau Cinta, Ikuti Dia. Itulah yang tertulis indah di halaman 139 di bagian tujuh buku ini. Bukan, ini bukan tentang cinta pada makhluk. Tapi inilah bukti kecintaan kita pada Rabb kita. Jika mencintai Allah, maka ikutilah Dia, penuhi perintahnya. Maka Allah akan mencintai kita. Karena cinta kita pada Allah takkan pernah bertepuk sebelah tangan seperti dalam lirik lagu.

Dan jika seorang wanita telah merasakan riak-riak rasa itu, maka nikahkanlah. Dalam bagain ke delapan, penulis menghadirkan kisah-kisah para sahabat yang menikahkan puterinya. Bahkan seorang wanitapun berhak untuk menawarkan diri terlebih dahulu. Menikah adalah ibadah, maka tetapkan hati dalam niat yang lurus jika ini adalah jalan dakwah. Namun jika belum saatnya tiba, pastikan Allah selalu membersamai penantian kita agar kita senantiasa terjaga.

Ketika cinta singgah di hati, seharusnya kita pun singgah dalam kisah cinta teladan Rasulullah yang akan menuntun jalan cinta kita pada Ridha-Nya. Untuk itu singgahlah sejenak di bagian ke sembilan buku ini yang akan mengantarkan kita untuk berkunjung ke rumah-rumah cinta para manusia pilihan Allah. Di rumah pertama, kita belajar dari kisah isteri Nabi Nuh dan Nabi Luth yang menjadi dua titik umpama. Hingga di rumah-rumah cinta berikutnya kita akan menemui kisah mengagumkan Siti Khadijah dan kisah penuh hikmah lainnya.

Akhirnya, kita pun tiba di halaman-halaman terakhir buku ini. Bagian sepuluh buku ini yang berjudul Ibu. Bagian ini menegaskan perjalanan kita dalam memahami rangkaian kata dalam buku ini. Semula kita diajak untuk menyelami lautan kenikmatan Allah yang Maha Agung. Kemudian kita singgah di halaman yang menggambarkan siapa dan bagaimana seorang wanita tercipta hingga memiliki keutamaan dibanding bidadari. Hingga kita mengenal rasa yang fitrah dimiliki oleh setiap insan. Pada akhirnya kita akan menjadi seorang Ibu. Ibu yang menjadi madrasah peradaban umat. Ibu yang dengan lembut menyayangi dan dengan berani melindungi. Ibu yang dengan kuat menjaga dan dengan cerdas membimbing. Begitu banyak keutamaan wanita dunia. Ada banyak potensi dalam diri yang akan bermuara pada kemuliaan. Kemuliaan yang akan dicapai dengan jembatan kerinduan pada cinta Illahi. Kemuliaan yang akan diraih dengan jihad yang akan mengantarkan kita pada surga abadi, hingga bidadaripun cemburu pada kita.


Menurut saya, buku ini sangat menarik. Bukan hanya untuk para wanita pedamba syurga, tapi buku ini juga harus dibaca oleh para lelaki shalih yang ingin mempersunting wanita shalihah calon bidadari syurga. Insya Allah dengan membaca buku ini kita lebih mengenal siapa diri kita, apa potensi yang kita miliki serta akan membuka hati kita untuk mengenal cinta yang hakiki hingga kita lebih mensyukuri apa yang Allah berikan untuk kita. Bacalah! Karena semesta ini memiliki banyak ilmu untuk kita fahami. Tulislah! Karena apa yang kita ketahui harus terukir dalam sejarah hidup kita. Membaca dan menulis adalah dua hal yang sudah saling mencintai. Maka jangan pisahkan mereka berdua. Hehe… J



0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Sumber: http://www.seociyus.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-keren-di-blog.html#ixzz44aXRQIym Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Follow us: @SEOCiyus on Twitter

0 comments:

Post a Comment