Friday, 5 February 2016

Bukan Sekedar Kalimat Penenang


Seringkali aku mendapatkan pertanyaan yang sama. “Kapan kamu menikah?” Awalnya aku hanya menanggapinya dengan santai. Toh, usiaku masih muda. Namun kini pertanyaan itu bukan sekedar pertanyaan basa-basi bernada candaan. Kini pertanyaan itu lebih serius dan lebih sering kudengar. “Insya Allah. Do’akan saja.” Rupanya jawabanku yang seperti ini sudah tak dianggap lagi. Bahkan kalimat “semua kan indah pada waktunya” pun, mereka anggap sekedar kalimat penenang bagiku yang belum bertemu dengan jodoh yang Allah pilihkan.

Sahabatku, aku tahu kalian sangat menyayangiku. Namun, sampai kapan kalian bertanya hal itu? Sementara akupun tak tahu kapan akan tiba waktunya. Lalu kenapa kalian tak bertanya kapan aku mati? Bukankah jodoh sama seperti kematian yang datangnya bisa kapan saja, dengan cara apa saja dan semua itu telah Allah tentukan semenjak Dia meniupkan ruh kita ke dalam kandungan Ibunda?
“Teman-temanmu yang lain sudah menikah. Lalu kamu kapan?” Iya, teman-temanku memang sudah banyak yang menikah. Tapi bukankah setiap orang memiliki jalan hidup yang berbeda? Kadang tergores luka ketika mendengar ini. Aku pun menginginkan hal itu segera. Tapi jika Allah berkata nanti, aku bisa apa?

“Jodoh memang di tangan Allah. Tapi jodoh itu harus dijemput, kita harus berusaha.” Lagi-lagi kalimat itu membuatku tersenyum saja. Terimakasih sahabat, kau begitu memberi perhatian yang lebih padaku. Namun tenanglah! Aku disini tak berdiam diri saja menanti jodohku. Aku berusaha dengan caraku sendiri, meski mungkin kalian tak tahu. Aku yakin, janji Allah itu pasti. “Wanita yang baik, untuk lelaki yang baik” Maka aku pun berusaha memantaskan diri dan memantapkan hati. Karena aku malu pada Rabbku, jika aku terus meminta jodoh yang baik pada-Nya, tapi disini aku belum menjadi baik. Aku malu pada Allah dengan meminta ini itu, tapi aku tak berusaha memenuhi perintah-Nya.

“Mau mencari yang seperti apa?” Ini bukan masalah mencari yang seperti apa. Tapi ini tentang dipertemukannya dua hati dalam bingkai takdir bernama jodoh. Karena belum menentukan pilihan, lantas kalian menyalahkanku? Hingga terkadang akupun kehabisan kata untuk menjawab semua pertanyaan atau komentar kalian tentang diriku.

Aku yakin semua itu akan indah pada waktunya. Ini bukan sekedar kalimat penenang. Inilah kalimat dengan ruh pembangun jiwa untuk menjemput takdir indah yang Allah tuliskan. Mungkin ceritaku dengan cerita mereka berbeda. Tak usah kalian bandingkan, tak usah kalian samakan. Mungkin Allah menginginkanku untuk sedikit lebih sabar menunggu sambil membenahi diri. Allah Maha Tahu takdir terbaik bagi hamba-Nya.

Tenanglah! Allah Maha Tahu, jika aku harus menyelesaikan beberapa hal sebelum akhirnya Dia berikan kado indah itu untukku. Allah ingin melihat seberapa kuatnya aku, seberapa sabarnya dan sesiap apa aku untuk mengemban amanah itu. Aku tetap berusaha dan berdo’a, dan do’a ini akan lebih indah jika kalian juga mendo’akan yang terbaik untukku dengan tulus.


0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Sumber: http://www.seociyus.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-keren-di-blog.html#ixzz44aXRQIym Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Follow us: @SEOCiyus on Twitter

0 comments:

Post a Comment