Masih kulihat pancar
kesedihan di pelupuk matamu. Aku tahu, lukamu teramat sakit. Namun ketahuilah
wahai saudariku… dirimu tak pantas larut dalam kesedihan, karena Allah telah
menjanjikan kebahagiaan dan keistimewaan untukmu. Ada pelangi kebahagiaan yang
menunggumu di depan sana, agar kau segera beranjak dari mendung di harimu.
Ukhti… jika dia memang bukan untukmu, mari kita belajar
ikhlas dan belajar sabar. Sungguh, aku pun mengerti bagaimana rasanya ada di
posisimu. Kini biarkan masa lalu menjadi pelajaran berharga agar kita menjadi
pribadi yang dewasa. Dan ada satu hal yang layak kita ketahui dan harus kita
gapai, daripada kita berlarut-larut dalam duka.
Ukhti…. Kau cantik! Kau cantik dengan hijabmu. Kau
mempesona dengan akhlakmu. Kau mulia dengan keistiqamahanmu di jalan-Nya. Kau
kuat, tegar dan hebat. Pandanganmu terjaga, hatimu begitu lembut. Rasa malu kau
jadikan perisai, karena ketaqwaanmu pada-Nya. Engkaulah permata yang dinanti. Dan apakah kau
tahu? Bidadari bisa cemburu padamu.
Bukan maksud memujimu secara berlebihan, namun kau memang
istimewa. Engkaulah tulang rusuk yang butuh perlakuan lembut, yang dekat ke
tangan untuk dilindungi dan dekat ke hati untuk dicintai. Ukhti…. Sungguh kau
layak untuk dicintai.
Tentunya kau ingat dialog indah anatara Rasulullah SAW
degan Ummu Salamah, yang diriwayatkan Imam Ath Thabrani. Dimana akhir dialog
itu menegaskan bahwa wanita dunia lebih baik dari para bidadari di surga.
Aku (Ummu Salamah)
bertanya, “Ya Rasulullah manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah
bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab,”Wanita – wanita
dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari seperti kelebihan apa yang nampak
dari yang tidak terlihat.”
Aku bertanya, “Mengapa wanita-wanita
dunia lebih utama daripada bidadari?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka,
puasa dan ibadah mereka kepada Allah, . Allah meletakan cahaya di wajah mereka,
tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna
hijau, perhiasannya kekuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari
emas.” (HR. Ath thabrani, dari Ummu Salamah)
Menciptakan kecemburuan para bidadari, tak hanya bagi
seseorang yang telah bersuami saja. Namun kita pun bisa membuat mereka cemburu.
Bidadari bisa cemburu pada muslimah manapun, yang memang layak untuk
dicemburui. Rasulullah telah menjelaskan bagaimana keutamaan wanita dunia dibanding
para bidadari. Ya, karena ibadahnya kepada Allah. Maka bersiaplah untuk
dicemburui para bidadari. Bukan karena pesona fisikmu, namun karena shalihah
yang menjadi mahkotamu. Biarkan mereka cemburu pada kita.
Ukhti… kau sudah tahu bagaimana keistimewaanmu. Maka
hapuslah airmatamu! Ikhlaskan dia yang memang bukan untukmu! Bersiaplah untuk
kembali mengukir prestasi dengan ibadah pada-Nya. Jika kau harus kembali pada
serambi penantianmu, maka isi penantianmu dengan kesabaran dan proses perbaikan
diri. Dan tunggulah datangnya waktu kala lelaki shalih menjemputmu dengan
menghalalkan cinta kalian. Lelaki yang terbaik untukmu. Dan saat itu pula kau katakan, “Biarkan
mereka cemburu pada kita.”
Dan teruntukmu wahai saudaraku, kucoba tuk mengerti
dirimu. Terkadang kita merasa kehilangan seseorang yang sesungguhnya bukan
milik kita. Allah hanya bermaksud menggantinya dengan yang lebih baik untukmu.
Akhi…. Kau lelaki shalih yang dinanti para bidadari dunia. Engkau sangat layak
untuk dicintai seorang wanita shalihah yang mendampingimu.
Kutahu ada luka di hatimu. Namun kau begitu tegar, hingga
semuanya terlihat baik-baik saja. Akhi… jika dia memang bukan untukmu,
percayalah ada seseorang yang lebih baik darinya. Dan kini ia sedang menantimu
disana. Untuk apa kau membuka luka lama? Sementara ada seorang wanita shalihah
disana, yang tengah menanti kehadiranmu. Jangan biarkan ia terlalu lama menanti. Akhi…. Jemputlah bidadarimu!
Nasihat untukku juga.... ^_^
Referensi: Agar Bidadari Cemburu Padamu karya Salim A. Fillah