Friday 22 July 2016

MODUL 6: JENIS-JENIS INDEKS


Ringkasan materi modul 6 Penyusunan Artikel dan Publikasi Sekunder
Pengarang       : Lasa Hs dan Purwanti Istiana
Penerbit           : Universitas Terbuka (2014)


KB 1. Jenis-jenis Indeks
            1.      Indeks tradisional/ traditional index
Indeks yang disusun menurut susunan tradisional seperti subjek, pengarang, notasi, dan lainnya.
            2.      Indeks analitik/ analytical index
Indeks yang disusun secara alfabetis diletakkan di bawah topik tertentu yang menunjukkan informasi yang terdapat pada artikel yang disusun di bawah subjek umum.
            3.      Indeks beranotasi/ annotation index
Indeks yang memuat uraian data bibliografis dan menyajikan uraian singkat tentang isi. Pencantuman anotasi ini dimaksudkan agar pencari informasi atau pemustaka memperoleh gambaran singkat tentang isi literatur yang diperlukan.
            4.      Indeks berantai
Indeks yang disusun untuk menghimpun beberapa entri pada katalog berkelas. Penyusunan indeks ini didasarkan pada struktur hierarkis pada bagian klasifikasi, dimulai dari bagan klasifikasi klas besar menuju ke klas yang kecil.
            5.      Indeks berkelas
Indeks yang didalamnya terdapat entri yang disusun berdasarkan subjek atau klasifikasi. Kemudian setiap subjek dibagi menjadi beberapa tajuk utama. Tajuk utama ini lalu dibagi menjadi pembagian yang lebih rinci yang disusun alfabetis.
            6.      Indeks kecepatan
Indeks ini disebut juga immediacy index, yakni perbandingan antara sitasi dalam suatu majalah dalam tahun tertentu dengan jumlah artikel yang diterbitkan pada tahun yang sama.
            7.      Indeks permutasi/ permutation index
Indeks yang disusun berdasarkan judul dan lainnya dan digunakan dalam komunikasi keilmuan. Sebab judul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi lebih dapat mencerminkan isi karya tulis ilmiah.
            8.      Indeks kumulatif/ cumulative index
Indeks yang merupakan kumpulan dari berbagai macam indeks yang menunjuk pada beberapa topic yang terdapat pada terbitan yang terbit berkelanjutan maupun berjilid.
            9.      Indeks relatif/ relative index
Indeks yang dalam penyusunannya diberikan alternnatif dalam menentukan pilihan topik maupun subjek. Indeks relatif dapat ditemukan pada sistem klasifikasi DDC.
            10.  Indeks sitasi/ citation index
Indeks sitasi digunakan untuk mengetahui seberapa banyak suatu tulisan ilmiah terutama artikel diacu, disitir, atau dikutip oleh penulis lain. Adapun yang dimaksud dengan sitiran atau kutipan adalah pengambilan ucapan atau tulisan secara kata demi kata atau sedikit mungkin sama dengan bentuk aslinya dengan maksud memeprkuat pendirian yang dikemukakan.
            11.  Indeks subjek
Indeks yang entrinya disusun berdasarkan subjek/ pokok masalah dari isi literatur. Indeks subjek ini berbeda dengan indeks topic, konsep atau indeks kata kunci.
            12.  Indeks artikel atau berita surat kabar
Surat kabar tertentu menyajikan artikel bidang tertentu pada hari-hari tertentu. juga disajikan hasil wawancara, berita seminar, pidato pengukuhan maupun hasil penelitian. Untuk itu surat kabar dibuat kliping, dijilid, maupun dapat dibuat dalam bentuk mikro, atau discan. Dengan bantuan indeks, pencari informasi akan lebih mudah menemukan kembali berita tersebut.
13.  Indeks pengarang/ author index
Yakni indeks yang tajuk entrinya dibawah judul sering dikombinasikan dengan indeks pengarang dan disusun alfabetis.




KB 2. Indeks Buku dan Indeks Artikel
Buku yang kita kenal merupakan seberkas kertas bertulisan yang dijilid menyajikan ilmu pengetahuan, informasi, dan nilai-nilai itu ternyata merupakan wahana yang sangat efektif untuk merekam, melestarikan, menyebarkan, mengembangkan ilmu pengetahuan, informasi, budaya dan teknologi. Oleh karena itu, buku memegang peran penting bagi pelaksanaan pendidikan, penelitian, pengkajian, serta pengembangan IPTEK. Bahkan UNESCO menyatakan bahwa buku sangat penting dalam mengembangkan saling pengertian antar bangsa sehingga mendorong terciptanya dunia yang dinamis dan penuh kerjasama.
Indeks buku adalah indeks yang terdapat pada bagian akhir buku yang menunjuk pada topik-topik, nama orang, tempat, maupun subjek yang diuraikan dalam naskah buku itu yang disusun alfabetis.
Bagi pemustaka, keberadaan indeks buku ini memberikan manfaat antara lain memudahkan dan mempercepat temu kembali topik-topik dalam suatu buku; menambah bahan bacaan, karena ditunjukkan pula adanya sumber informasi yang relevan; pemustaka lebih terangsang untuk mengetahui topik-topik yang selama ini mungkin belum diketahuinya.

KB 3. Katalog Perpustakaan
Katalog adalah daftar pada umumnya yang disusun sedemikian rupa untuk tujuan tertentu seperti katalog pameran, katalog perdagangan, katalog penerbitan, dan lainnya. Istilah ini juga sering dipakai di perpustakaan sebagai daftar koleksi milik perpustakaan tertentu yang disusun sedemikian rupa untuk memudahkan temu kembali akan koleksi yang dimiliki perpustakaan bersangkutan.
Setiap perpustakaan harus menyediakan katalog minimal dalam bentuk cetak dengan tujuan sebagai berikut.
     1.      Mencatat koleksi yang dimiliki perpustakaan maupun pusat informasi.
     2.      Memudahkan dan mempercepat proses temu kembali.
     3.      Mengembangkan standar-standar bibliografis secara internasional.
Daftar ini bisa berbentuk katalog tercetak, katalog berkas, katalog kartu, maupun bentuk software tertentu, serta bentuk berkas/ sheaf catalog.
Sesuai perkembangan teknologi informasi, maka munculah katalog terbacakan mesin yang disebut dengan Machine Readable Catalog/ MARC. MARC ini mula-mula digunakan oleh library of congress yang kemudian dikenal dengn Library of Congress Machine Readable Calatog/ LCMARC. Penemuan ini kemudian disempurnakan menjadi United State Machine Readable Catalog. Dalam perkembangan selanjutnya penemuan ini menyebar ke seluruh dunia.
Sejarah katalogisasi dimulai pada tahun 1841 M saat Antonio Panizi (Italia) menulis buku Rules for Compiling of the Catalogue berisi 91 peraturan katalogisasi. Buku ini disimpan di British Museum. Penulisan buku tentang katalogisasi ini disusul oleh Charles Ami Cutter (Amerika Serikat) yang menulis buku Rules Dictionary Catalog yang berisi tentang katalog kamus.
Di Eropa berdiri organisasi kepustakawanan bernama Library Association/ LA dan di Amerika berdiri American Library Association yang kedua organisasi ini pada tahun 1908 menyelenggarakan kerjasama bidang katalogisasi. Hasil kerjasama ini menghasilkan kesepakatan yang dikenal dengan Joint Code 1908.
Pada tahun 1920 muncul pemikiran untuk memperbaiki hasil kesepakatan itu. Namun saat itu terjadi perang dunia II, maka rencana itu terhenti. Kemudian pada tahun 1949 terbitlah ALA Cataloging Rules for Author and Title Entries 1949 yang memuat aturan-aturan dan cara-cara menentukan tajuk entri. Sedangkan untuk deskripsi dan uraiannya digunakan Rules for Description Cataloging in the Library of Congress.
Pada tahun 1961 International Federation Library Association/ IFLA menyelenggarakan pertemuan tentang katalogisasi yang menghasilkan Statement of Principles atau Paris Principles. Hasil kesepakatan ini kemudian pada tahun 1967 dibahas oleh American Library Association/ALA, Library Association/LA, dan Canada Library Association/CLA yang kemudian menghasilkan Anglo American Cataloging Rules/AACR.
Sesuai perkembangan ilmu pengetahuan, maka pada tahun 1969 terbentuklah kelompok kerja/PKJA Internasional Bidang Katalogisasi yang kemudian menghasilkan International Standard Bibliographic Description/ISBD. Tujuan penyusunan ISBD ini adalah agar.
     1.      Informasi bibliografis yang dikeluarkan oleh suatu negara atau direkam/ ditulis dalam suatu negara dapat dikenal oleh oranglain.
    2.      Informasi bibliografis yang dikeluarkan suatu negara dapat dicampur dengan informasi yang dikeluarkan negara lain.
     3.      Informasi bibliografis dapat dicatat dalam bentuk yang digunakan mesin.

Mengingat AACR dianggap kurang sesuai dengan perkembangan kepustakawanan maka pada tahun 1978 terbit Anglo American Cataloging  Rules/ AACR 2 sebagai hasil kerjasama antara American Library/ALA, Library Association, Library of Congress, dan Canada Library Association.

Silahkan download ringkasan materinya disini.

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Sumber: http://www.seociyus.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-keren-di-blog.html#ixzz44aXRQIym Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Follow us: @SEOCiyus on Twitter

0 comments:

Post a Comment