Friday, 22 July 2016

MODUL 7: TEKNIK PENYUSUNAN INDEKS


Ringkasan materi modul 7 Penyusunan Artikel dan Publikasi Sekunder
Pengarang       : Lasa Hs dan Purwanti Istiana
Penerbit           : Universitas Terbuka (2014)


KB 1. Indeks Artikel Majalah/ Jurnal Ilmiah dan Laporan Penelitian
Penyusunan indeks dimaksudkan untuk mempermudah penelusuran kembali akan tema, nama pengarang, maupun artikel-artikel yang dimuat oleh jurnal yang terbit saat itu. Sebab judul jurnal atau majalah itu belum tentu mencerminkan isi artikel yang dimuatnya, untuk mengetahui topik-topik apa saja yan dimuat suatu jurnal, perlu dibuatnya indeks.
Indeks biasanya disusun berdasarkan abjad latin agar dapat digunakan oleh semua orang.  Namun demikian dalam penyusunan indeks alfabetis perlu ada standar atau pedoman yang baku dan tidak bisa menggunakan bahasa umum. Maka bahasa umum harus dimodifikasi sedemikian rupa agar memiliki keseragaman dalam penggunaannya. Dari beberapa literature terdapat beberapa cara dalam pembuatan indeks.
      1.      Indeks Kata Kunci
Pembuatan indeks kata kunci merupakan cara yang paling sederhana karena tidak harus mengetahui secara mendalam tentang pengetahuan suatu bidang. Indeks ini dibuat berdasarkan istilah yang sudah tertulis dalam judul topic, artikel, judul makalah, judul penelitian, dan lainnya.

      2.      Indeks Konsep
Indeks yang terdiri dari kata yang menurut pembuat indeks lebih menunjukkan konsep yang dibahas dalam dokumen/ literatur daripada kata yang tercantum dalam judul. Pembuat indeks konsep harus memahami bidang yang dibahas dalam dokumen yang diindeks.
Dalam pembuatan indeks diperlukan pengetahuan yang luas dan komprehensif. Sebab dalam pembuatan indeks akan ditemukan beberapa istilah seperti disiplin ilmu, abstraksi, fenomena, dan faset.
Disiplin ilmu adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengarahkan jenis-jenis subjek yang ditinjau dari sudut tertentu dalam sistem klasifikasi. Abstraksi adalah segala bentuk uraian dan pengembangan dalam pembuatan indeks konsep. Fenomena dapat berupa benda maujud/ kelihatan da nada yang abstraksi (tidak bisa dilihat/ dirasakan) yang dikaji dalam satu disiplin ilmu. Sedangkan faset merupakan segi atau bagian dari suatu objek pembicaraan.

Lalu perlu kita ketahui hubungan masing-masing, misalnya.
1.      Hubungan faset dan fenomena
a)      Hubungan genus-species, contohnya genusnya buah-buahan, maka speciesnya durian, pisang, mangga, dan lainnya.
b)      Hubungan benda dan sifatnya, contohnya benda lahan, sifatnya kering, kosong, subur, tandus.
c)      Hubungan semantik dan sintaktik. Disebut hubungan semantik karena fenomena itu memiliki hubungan dengan faset atas dasar definisinya atau artinya. Hubungan sintaktik adalah hubungan faset dan fenomena dimana diantara bagian-bagian fenomena itu tidak memiliki hubungan arti satu dengan lainnya.

       3.      Indeks Koordinat
Suatu proses menganalisa isi literatur, artikel, makalah, buku, dan lainnya lalu menerjemahkan hasil analisa itu menjadi dua kata atau lebih. Indeks koordinat ini dibagi menjadi cara prakoordinat dan pasca koordinat.
Indeks prakoordinat adalah apabila konsep majemuk diperlakukan sebagai satu unit. Sedangkan indeks pasca koordinat ialah apabila konsep majemuk itu dianalisa dan hasil analisa itu dipecah-pecah. Hasil pemecahan-pemecahan itu lalu dibuat istilah dengan bahasa indeks yang menerangkan konsep tertentu.

      4.      Menentukan Judul-judul Terbitan Berkala Apa Saja yang Akan Dibuatkan Indeks
Dalam pembuatan indeks ini perlu dipikirkan masak-masak judul-judul terbitan berkala apa saja yang akan dibuatkan indeks.

      5.      Membuat Deskripsi Artikel
Membuat dekskripsi artikel meliputi:
a.       tajuk entri utama artikel;
b.      judul artikel;
c.       judul majalah yang memuat artikel tersebut;
d.      volume, nomor, bulan, tahun (apabila ada).

     6.      Menentukan Subjek-subjek yang Terkandung dalam Artikel


KB 2. Indeks Bagian Suatu Buku/ Kumpulan Karangan (Indeks Analitik)
Menurut Lancaster dalam Kuslan (1996) indeks cetak memiliki kelebihan sekaligus kekurangan. Adapun kelebihannya antara lain.
     1.      Dilengkapi indeks subjek, indeks penulis, dan indeks geografis sehingga memudahkan pemustaka dalam menemukan informasi.
     2.      Menghemat waktu pemustaka karena lokasi subjek, penulis, dan geografi ditunjukkan oleh nomor entri.
      3.      Mempunyai titik perolehan/ access point.
     4.      Memberikan istilah lain yang berhubungan sehingga pemustaka mendapat gagasan untuk mencari ke istilah tersebut.
     5.      Lebih murah bila disbanding dengan automatisasi indeks

           Adapun kelemahan indeks tercetak antara lain.
     1.      Indeks cetak hanya berisi literatur tahun tertentu.
    2.      Titik perolehan/ access point pada indeks cetak masih kurang dibandingkan pada automatisasi indeks.
    3.      Penelusuran dilakukan secara manual sehingga memakan waktu lebih lama disbanding melalui komputer.
   4.      Indeks cetak kadang-kadang tidak dapat digunakan karena sedang dijilid atau tidak dimiliki perpustakaan.
Pembagian indeks dari berbagai aspek:
      1.      Media
a.       Indeks buku
b.      Indeks serial
c.       Indeks peta
d.      Indeks rekaman suara/ video
e.       Indeks bentuk mikro

      2.      Bentuk/ tipe
a.       Indeks subjek
b.      Indeks pengarang
c.       Indeks kutipan
d.      Indeks kata kunci
e.       Indeks geografi
f.       Indeks numerikal

 Silahkan download ringkasan materinya disini.

  1. Harrah's Cherokee Casino Resort - JetBlue Vacations
    Harrah's 부산광역 출장안마 Cherokee Casino 의왕 출장안마 Resort. 2805 West Cherokee Highway, Council 강원도 출장샵 Bluffs, MS 39530-5664. Use 동두천 출장샵 this link to make a reservation for 수원 출장샵 Harrah's Cherokee Casino Resort

    ReplyDelete