Ringkasan materi modul 7 Penyusunan
Artikel dan Publikasi Sekunder
Pengarang : Lasa Hs dan Purwanti Istiana
Penerbit :
Universitas Terbuka (2014)
KB 1. Indeks Artikel Majalah/
Jurnal Ilmiah dan Laporan Penelitian
Penyusunan
indeks dimaksudkan untuk mempermudah penelusuran kembali akan tema, nama
pengarang, maupun artikel-artikel yang dimuat oleh jurnal yang terbit saat itu.
Sebab judul jurnal atau majalah itu belum tentu mencerminkan isi artikel yang
dimuatnya, untuk mengetahui topik-topik apa saja yan dimuat suatu jurnal, perlu
dibuatnya indeks.
Indeks
biasanya disusun berdasarkan abjad latin agar dapat digunakan oleh semua
orang. Namun demikian dalam penyusunan
indeks alfabetis perlu ada standar atau pedoman yang baku dan tidak bisa
menggunakan bahasa umum. Maka bahasa umum harus dimodifikasi sedemikian rupa
agar memiliki keseragaman dalam penggunaannya. Dari beberapa literature
terdapat beberapa cara dalam pembuatan indeks.
1. Indeks
Kata Kunci
Pembuatan
indeks kata kunci merupakan cara yang paling sederhana karena tidak harus
mengetahui secara mendalam tentang pengetahuan suatu bidang. Indeks ini dibuat
berdasarkan istilah yang sudah tertulis dalam judul topic, artikel, judul
makalah, judul penelitian, dan lainnya.
2. Indeks
Konsep
Indeks
yang terdiri dari kata yang menurut pembuat indeks lebih menunjukkan konsep
yang dibahas dalam dokumen/ literatur daripada kata yang tercantum dalam judul.
Pembuat indeks konsep harus memahami bidang yang dibahas dalam dokumen yang diindeks.
Dalam
pembuatan indeks diperlukan pengetahuan yang luas dan komprehensif. Sebab dalam
pembuatan indeks akan ditemukan beberapa istilah seperti disiplin ilmu,
abstraksi, fenomena, dan faset.
Disiplin
ilmu adalah cabang ilmu pengetahuan yang mengarahkan jenis-jenis subjek yang
ditinjau dari sudut tertentu dalam sistem klasifikasi. Abstraksi adalah segala
bentuk uraian dan pengembangan dalam pembuatan indeks konsep. Fenomena dapat
berupa benda maujud/ kelihatan da nada yang abstraksi (tidak bisa dilihat/
dirasakan) yang dikaji dalam satu disiplin ilmu. Sedangkan faset merupakan segi
atau bagian dari suatu objek pembicaraan.
Lalu
perlu kita ketahui hubungan masing-masing, misalnya.
1. Hubungan
faset dan fenomena
a) Hubungan
genus-species, contohnya genusnya buah-buahan, maka speciesnya durian, pisang,
mangga, dan lainnya.
b) Hubungan
benda dan sifatnya, contohnya benda lahan, sifatnya kering, kosong, subur,
tandus.
c) Hubungan
semantik dan sintaktik. Disebut hubungan semantik karena fenomena itu memiliki
hubungan dengan faset atas dasar definisinya atau artinya. Hubungan sintaktik
adalah hubungan faset dan fenomena dimana diantara bagian-bagian fenomena itu
tidak memiliki hubungan arti satu dengan lainnya.
3. Indeks
Koordinat
Suatu
proses menganalisa isi literatur, artikel, makalah, buku, dan lainnya lalu
menerjemahkan hasil analisa itu menjadi dua kata atau lebih. Indeks koordinat
ini dibagi menjadi cara prakoordinat dan pasca koordinat.
Indeks
prakoordinat adalah apabila konsep majemuk diperlakukan sebagai satu unit.
Sedangkan indeks pasca koordinat ialah apabila konsep majemuk itu dianalisa dan
hasil analisa itu dipecah-pecah. Hasil pemecahan-pemecahan itu lalu dibuat
istilah dengan bahasa indeks yang menerangkan konsep tertentu.
4. Menentukan
Judul-judul Terbitan Berkala Apa Saja yang Akan Dibuatkan Indeks
Dalam
pembuatan indeks ini perlu dipikirkan masak-masak judul-judul terbitan berkala
apa saja yang akan dibuatkan indeks.
5. Membuat
Deskripsi Artikel
Membuat
dekskripsi artikel meliputi:
a. tajuk
entri utama artikel;
b. judul
artikel;
c. judul
majalah yang memuat artikel tersebut;
d. volume,
nomor, bulan, tahun (apabila ada).
6. Menentukan
Subjek-subjek yang Terkandung dalam Artikel
KB 2. Indeks Bagian Suatu Buku/
Kumpulan Karangan (Indeks Analitik)
Menurut
Lancaster dalam Kuslan (1996) indeks cetak memiliki kelebihan sekaligus
kekurangan. Adapun kelebihannya antara lain.
1. Dilengkapi
indeks subjek, indeks penulis, dan indeks geografis sehingga memudahkan
pemustaka dalam menemukan informasi.
2. Menghemat
waktu pemustaka karena lokasi subjek, penulis, dan geografi ditunjukkan oleh
nomor entri.
3. Mempunyai
titik perolehan/ access point.
4. Memberikan
istilah lain yang berhubungan sehingga pemustaka mendapat gagasan untuk mencari
ke istilah tersebut.
5. Lebih
murah bila disbanding dengan automatisasi indeks
Adapun
kelemahan indeks tercetak antara lain.
1. Indeks
cetak hanya berisi literatur tahun tertentu.
2. Titik
perolehan/ access point pada indeks cetak masih kurang dibandingkan pada
automatisasi indeks.
3. Penelusuran
dilakukan secara manual sehingga memakan waktu lebih lama disbanding melalui
komputer.
4. Indeks
cetak kadang-kadang tidak dapat digunakan karena sedang dijilid atau tidak
dimiliki perpustakaan.
Pembagian
indeks dari berbagai aspek:
1. Media
a. Indeks
buku
b. Indeks
serial
c. Indeks
peta
d. Indeks
rekaman suara/ video
e. Indeks
bentuk mikro
2. Bentuk/
tipe
a. Indeks
subjek
b. Indeks
pengarang
c. Indeks
kutipan
d. Indeks
kata kunci
e. Indeks
geografi
f. Indeks
numerikal
Silahkan download ringkasan materinya disini.
Harrah's Cherokee Casino Resort - JetBlue Vacations
ReplyDeleteHarrah's 부산광역 출장안마 Cherokee Casino 의왕 출장안마 Resort. 2805 West Cherokee Highway, Council 강원도 출장샵 Bluffs, MS 39530-5664. Use 동두천 출장샵 this link to make a reservation for 수원 출장샵 Harrah's Cherokee Casino Resort