Ringkasan materi modul 8 Penyusunan
Artikel dan Publikasi Sekunder
Pengarang : Lasa Hs dan Purwanti Istiana
Penerbit :
Universitas Terbuka (2014)
KB 1. Abstrak; Pengertian, Macam,
dan Fungsinya
Pengertian
abstrak menurut Organisasi Standar Internasional/ International Standard
Organization/ ISO 214-1976 adalah uraian
singkat dan akurat yang mewakili isi dokumen tanpa tambahan interpretasi
maupun kritikan dan juga tidak mempersoalkan siapa pembuat sari karangan itu.
Munculnya
abstrak untuk karya tulis ilmiah dalam perkembangan ilmu pengetahuan karena
didorong oleh beberapa faktor antara lain: perkembangan jurnal ilmiah/
scientific journal, kebutuhan para ilmuan untuk penulisan karya ilmiah,
kebutuhan informasi, dan perkembangan ilmu pengetahuan.
1. Perkembangan
jurnal
Kelahiran
jurnal membawa perubahan yang sangat pesat terhadap perkembangan ilmu
pengetahuan. Begitupun dengan perkembangan penerbitan ilmiah yang semakin
meningkat sehingga memerlukan media penyimpanan. Tahun 1850 diterbitkan majalah
sari karangan sebagai salahsatu upaya penampungan dan penyediaan sarana temu
kembali akan berbagai topik artikel pada berbagai publikasi.
Kemudian
dengan semakin banyaknya sari karangan, lalu timbul pemikiran perlunya
penyimpanan dan pendayagunaan yang lebih efektif terutama dengan penemuan
komputer sebagai sarana simpan dan sarana pelayanan yang lebih efektif.
Kemudian diciptakan pangkalan data/ database sebagai penampung informasi ilmiah
yang dimuat oleh jurnal ilmiah maupun sari karangan/ abstrak.
2. Kebutuhan
para ilmuan untuk penulisan karya ilmiah
Para
ilmuan sangat memerlukan sari karangan dan sekaligus mereka itu sebagai
penghasil sari karangan. Sebab dalam melakukan kegiatan mereka akan selalu
mencari informasi yang berupa topik tentang masalah yang akan ditulis atau
diteliti. Dalam upaya ini pada umumnya mereka mencari langsung pada literatur
primer seperti buku teks, artikel jurnal, hasil penelitian, dan lainnya.
3. Kebutuhan
informasi
Pustakawan
sebagai petugas bidang informasi seharusnya berusaha menyampaikan informasi
secara aktif kepada pemustaka. Begitupun dengan sebuah jurnal ilmiah maupun
abstrak sebagai kebutuhan informasi para ilmuan, merupakan tugas pustakawan
untuk menyampaikannya.
4. Perkembangan
ilmu pengetahuan
Dengan
pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan, para ilmuan memerlukan sarana
komunikasi untuk bisa berhubungan dengan ilmuan lain. Dulu para ilmuan
melakukan komunikasi keilmuan secara forml melalui treatise. Berhubung proses
penerbitannya memakan waktu lama, mereka lalu melakukan komunikasi melalui
majalah ilmiah karena penerbitannya lebih cepat. Sedangkan pada awal tulisan
ilmiah selalu dicantumkan abstrak agar isi artikel mudah dipahami meskipun
secara garis besar.
Karakteristik
Abstrak
1. Mengurangi
jumlah literatur primer.
2. Menekankan
aspek khusus yang berguna bagi pemustaka literatur.
3. Mempermudah
temu kembali.
4. Memencarkan
informasi bidang tertentu.
5. Alat
pemilihan informasi mutakhir.
Macam-macam
Abstrak
1. Abstrak
informatif/ informative abstract
Bentuk
abstrak yang berusaha menyajikan data kuantitatif dan data kualitatif sebanyak
mungkin. Dengan demikian pembaca mendapat gambaran yang lebih banyak tentang
isi dokumen atau naskah dan kemungkinan besar telah merasa puas.
2. Abstrak
indikatif/ indicative abstract
Berupa
uraian singkat tentang isi dokumen untuk memberikan petunjuk sasaran/ indikasi
dan cakupan tulisan.
3. Sari
karangan indikatif-informatif/ informative-indicative abstract
Bentuk
abstrak ini merupakan gabungan dari abstrak indikatif dan informatif.
4. Abstrak
kritik/ critical abstract
Yakni
abstrak yang mengemukakan evaluasi, penilaian, saran, maupun kritikan disamping
menyampaikan uraian ringkas.
5. Abstrak
sorotan/ highlight abstract
Abstrak
yang menyampaikan uraian singkat tentang topic dalam surat kabar, majalah, atau
tabloid yang dianggap menarik saat itu. Bentuk tulisan abstrak ini santai dan
menarik.
6. Abstrak
statistic/ statistical abstract
Abstrak
ini disebut abstrak numerik/ numerical abstract. Abstrak ini mengemukakan data,
angka, tabel, atau grafik yang pada umumnya untuk menyajikan data penduduk,
perkembangan ekonomi, data impor ekspor, dan lainnya.
7. Abstrak
bidang khusus/ slanted abstract
Abstrak
yang ditujukan pada orang-orang yang berkecimpung dalam bidang yang sangat
khusus seperti ahli rekayasa, dokter spesialis, fisikiawan, dan lainnya.
KB 2. Teknik Penyusunan Abstrak
Dalam
menyusun abstrak perlu dipahami lebih dulu tentang unsur-unsur yang harus ada
dalam penyusunan abstrak. Unsur itu antara lain data bibliografis, bentuk
abstrak, cara membaca naskah, dan syarat penyusunan abstrak. Data bibliografis
adalah data fisik suatu naskah yang meliputi judul naskah, pengarang,
impresium, dan jumlah halaman.
1. Judul
a. Judul
alternatif
b. Judul
berian
c. Judul
berita
d. Judul
kolektif
e. Judul
kunci
f. Judul
pelari/ running title
g. Judul
punggung buku
h. Judul
seragam
i.
Judul tepat
2. Pengarang
Pengarang
adalah seseorang atau lebih atas nama pribadi, lembaga, maupun badan korporasi
secara sendirian maupun kelompok yang menyiapkan dan menuangkan gagasan, ide,
pemikiran, dan pengalaman ke dalam bentuk karya intelektual maupun artistic.
Dalam penyusunan abstrak ini harus dipahami macam-macam pengarang.
a. Pengarang
campuran, adalah beberapa orang atau badan yang mengambil bagian maupun
membantu terwujudnya karya tulis.
b. Pengarang
simulan atau ghost writer adalah orang yang menggubah karya tulis orang lain
atau menulis untuk oran glain.
c. Editor,
adalah seseorang atau lebih yang mengumpulkan, menyiapkan naskah, menyeleksi,
mengedit, dan menerbitkan tulisan.
d. Pengarang
perorangan, yakni orang yang atas nama diri menyusun karya tulis dan
bertanggungjawab atas substansi tulisan secara sendirian.
3. Impresium
Impresium
atau inprint adalah data bibliografi pada judul buku yang menunjukkan kota
terbit, nama penerbit, dan tahun terbit.
Silahkan download ringkasan materinya disini.