Thursday, 18 August 2016

MODUL 1: KONSEP DASAR JARINGAN KERJASAMA PERPUSTAKAAN DAN INFORMASI


Ringkasan materi modul 1 Jaringan Kerjasama Perpustakaan dan Informasi
Pengarang       : Wiji Suarno dan Miswan
Penerbit           : Universitas Terbuka (2014)


KB 1. Konsep Jaringan Kerjasama
Jaringan perpustakaan berarti suatu sistem hubungan antar perpustakaan yang diatur dan disusun menurut berbagai bentuk persetujuan, yang memungkinkan komunikasi dan pengiriman secara terus menerus informasi bibliografis maupun informasi-informasi lainnya.
Kerjasama perpustakaan dalam bentuk jaringan sangat penting agar semua informasi yang tersedia dapat  dimanfaatkan bersama secara maksimal bagi pemakainya. Manpaat tersebut antara lain menyediakan akses yang cepat dan mudah meskipun melalui jarak jauh, menyediakan informasi yang lebih mutakhir yang dapat digunakan secara fleksibel bagi pemakai sesuai kebutuhannya, serta memudahkan format ulang dan kombinasi data dari berbagai sumber (kemas ulang informasi).
Jaringan kerjasama perpustakaan berfungsi untuk memberikan akses yang lebih luas terhadap koleksi, memperbaiki pelayanan pengguna dan teknis, meningkatkan aktivitas dalam berbagai sumber daya, mengurangi duplikasi, dan menciptakan pelayanan yang efisien.
Istilah lain untuk jaringan kerjasama perpustakaan adalah konsorsium perpustakaan, artinya dua perpustakaan atau lebih yang bekerja bersama-sama mengerjakan sejumlah proyek, dapat menggunakan komputer dan telekomunikasi, namun dapat pula tidak menggunakannya.
Istilah lain yang berkaitan ialah jaringan bibliografi atau bibliographic network adalah badan nirlaba yang bertujuan mencari laba dengan memberikan sistem rujukan nasional dan internasional. Contohnya adalah BRS, DIALOG, dan Mead.
Jaringan kerjasama ini sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anggotanya. Misalnya dalam memanfaatkan jasa peserta jaringan serta membantu perpustakaan yang masih lemah dalam hal jasa.
Pada umumnya kerjasama yang selama ini berlangsung dipahami dalam bentuk database bersama seperti halnya pembuatan dan pemanfaatan katalog induk (Union Catalog), atau pinjam antar perpustakaan (interlibrary loan).
Purwadarminta (1986, 492) memaknai kerjasama adalah sebagai suatu perbuatan bantu membantu atau yang dilakukan bersama-sama. Berdasarkan pengertian ini maka kerjasama perpustakaan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan perpustakaan yang dilakukan secara bersama-sama dengan perpustakaan lainnya, baik terdiri atas dua perpustakaan atau lebih, dalam rangka melaksanakan suatu usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan bersama.
1.         Alasan perlunya Terjadi peningkatan jumlah buku yang diterbitkan.
2.         Terbitan tidak hanya dalam bentuk buku, melainkan banyaknya bentuk media lain.
3.         Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi memberikan tuntutan kepada masyarakat untuk dapat mengikutinya.
4.         Akses informasi antara masyarakat kota dengan yang berada di daerah.
5.         Paradigma perpustakaan sebagai gudang buku sudah perlahan mulai terkikis sejalan dengan berkembangnya IPTEK, serta tuntutan pemustaka untuk tersedianya informasi yang accessable.
6.         Menghemat dan mengatasi kendala anggaran.
Keuntungan kerjasama perpustakaan.
1.         Pemanfaatan koleksi bahan pustaka (Utilization of Inormation).
2.         Berbagi alat temu kembali (Retrievel tool sharing).
3.         Berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman (knowledge sharing).
4.         Pengembangan keterampilan (skill development).
5.         jaringan kerjasama perpustakaan dan informasi.



KB 2. Tipe dan Struktur Jaringan Kerjasama Perpustakaan dan Informasi
Jika ingin membandingkan dengan jaringan dalam konteks teknologi informasi maka jaringan adalah:
1.      jaringan komputer/ computer networks yaitu jaringan yang melibatkan berbagai jenis komputer;
2.      jaringan telekomunikasi, yaitu konsep jaringan khusus untuk bidang telekomunikasi;
3.      jaringan perpustakaan, ada dibedakan dalam dua bidang, yaitu library network dan information network. Library network adalah kerjasama perpustakaan dalam bentuk jaringan. Information network merupakan suatu sistem terpadu dari badan-badan yang bergerak dalam bidang pengolahan informasi seperti perpustakaan, pusat dokumentasi, dan lain-lain.
Tipe Jaringan
       1.      Tipe Bus
Merupakan tipe jaringan yang paling sederhana dengan mengandalkan pada kabel tunggal yang disebut dengan bus. Cirinya semua node (komputer serta server) terhubung ke kabel tunggal dengan bantuan konektor antar muka, setiap workstation berkomunikasi dengan perangkat lain melalui bus ini.
Penggunaan model bus ini pada umumnya digunakan untuk jarinan LAN seperti di warnet, atau jaringan komputer di kantor-kantor instansi.
       2.      Tipe Cincin/ Ring
Jaringan tipe cincin ini melibatkan semua node yang terhubung satu sama lain yang membuat mereka membuat loop tertutup. Setiap workstation terhubung ke dua komponen lainnya di kedua sisi, dan berkomunikasi dengan kedua tetangga yang berdekatan. Data perjalanan di seluruh jaringan, dalam satu arah. Mengirim dan menerima data berlangsung dengan bantuan token.
      3.      Tipe Star (Bintang)
Pada jaringan tipe star ini setiap node (file, server, workstation, dan peripheral) dihubungkan langsung ke sebuah hub sentral atau concentrator. Data pada jaringan star dilepas melalui hub untuk selanjutnya diteruskan ke tujuan. Hub dan concentrator mengelola dan mengontrol semua fungsi jaringan. Ia juga beraksi sebagai repeater untuk trafict data. Konfigurasi ini umum diimplementasikan dalam jaringan kabel twisted-pair. Meski demikian, dapat juga ditemukan pada jaringan koaksial atau fiber optic.
       4.      Tipe Tree (Pohon)
Jaringan tipe pohon merupakan kombinasi karakteristik tipe bus dan star. Ia terdiri dari grup stasion (yang terkonfigurasi mengikuti star) dan dikoneksikan ke sebuah kabel backbone tipe bus.

Bentuk Jaringan
      1.      Jaringan Non-Terpimpin
Pada gambar tersebut terdapat 6 simpul menghasilkan 15 hubungan antar simpul. Rumusnya adalah n(n-1)/2. Jika suatu instansi memiliki 6 komputer yang akan dihubungkan maka hasilnya ada 15 koneksi yang menghubungkan kepada setiap komputer.


      2.      Jaringan Terpimpin
Karena adanya coordinator maka hubungan antara sesama simpul tidak semuanya harus melalui coordinator. Hasilnya adalah tercipta 6 saluran hubungan.



       3.      Jaringan Nonterpimpin dengan Pusat Khusus
Untuk bentuk jaringan seperti ini memerlukan pusat khusus, misalnya pusat bibliografi atau pusat penelusuran data. Para anggota jaringan (simpul) dapat berhubungan langsung dengan pusat khusus.


      4.      Jaringan Terpimpin dengan Pusat Khusus
Jaringan terpimpin dengan pusat khusus seringkali berhubungan dengan jaringan lain, terutama jaringan terpimpin dengan pusat khusus. Hal ini terjadi karena berkembangnya jaringan regional maupun internasional.


Konsep dan Model Kerjasama dalam Kemitraan Strategis
Pengembangan kerjasama kemitraan strategis khususnya di sector public pada dasarnya banyak terinspirasi oleh adanya perubahan paradigm administrasi public sebagaimana disampaikan oleh David Osborne dan peter Plastrik dalam Mustopadidjaja, AR (2003), yaitu
1.      Strategi inti (centre strategy), yakni menata kembali secara jelas mengenai tujuan, peran, dan arah organisasi.
2.      Strategi konsekuensi (consequecy strategy), yakni strategi yang mendorong persaingan sehat guna meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai.
3.      Strategi pelanggan (customer strategy), yaitu memusatkan perhatian untuk bertanggung jawab terhadap pelanggan.
4.      Strategi kendali (control strategy), yaitu mengubah lokasi dan bentuk kendali di dalam organisasi.
5.      Strategi budaya (cultural strategy), yakni mengubah budaya kerja organisasi.
Ada 4 bentuk kerjasama yang bisa dilakukan oleh perpustakaan yakni kerjasama teknis perpustakaan, pengembangan, manajemen, dan promosi.
Kerjasama suatu instansi (perpustakaan) dapat saja diarahkan pada model aliansi stratejik. Pengertian aliansi stratejik menurut Jones dalam kajian LAN (2003) adalah suatu kesepakatan yang mengikat dua arah atau lebih organisasi untuk berbagai sumber daya dalam rangka mengembangkan peluang-peluang kegiatan bersama.
Model-model kerja sama dalam bentuk aliansi stratejik yang telah dikembangkan selama ini antara lain.
1.         Kerja Sama Operasi (KSO
2.         Kerja Sama Manajemen (KM)
3.         Penyertaan Modal (PM)

Tipologi Kerjasama
1.         Korporasi
Pada bentuk korporasi atau dalam bahasa inggris disebut corporate hanya ada 1 dewan dan 1 sumber dana.
2.         Federasi
Tipologi federasi mencakup x dewan dan 1 sumber dana.
3.         Kooperatif
Kooperatif adalah berbabagi dewan dengan berbagai sumber dana. Contohnya ialah kerja sama antara perpustakaan umum dengan perpustakaan sekolah.
Kerja sama dalam bentuk kewilayahan yang lebih luas dikenal pula istilah kerja sama  secara internasional. Termasuk dalam bidang dokumentasi dan informasi, kerja sama pun mencapai level lokal, regional, nasional, bahkan internasional. Secara umum jaringan dokumentasi dan informasi internasional dibagi 4 kelompok.
      a.       Program informasi internasional
Berbicara jaringan internasional, maka tak terlepas dari PBB. Kegiatan dokumentasinya tersebar di berbagai lembaga bawahannya yang berada di berbagai negara. Lembaga tersebut diantaranya The United Nations Library, The Economic Commission for Latin America (ECLA).
      b.      Kegiatan organisasi internasional
Kegiatan informasi berbagai organisasi regional pada dasarnya dengan kegiatan PBB dalam bidang informasi, hanya saja organisasi regional lebih bersifat kewilayahan. Dalam kaitannya dengan informasi, organisasi regional memiliki sistem intern, penyusunan dan promosi sistem internasional serta promosi sistem informasi dan kerja sama teknik diantara negara anggota.
      c.       Badan nasional kegiatan internasional
Kegiatan badan tersebut lebih ditujukan pada keperluan negara berkembang, terutama dalam bentuk pemberian beasiswa, penyediaan tenaga konsultan, dan pembentukan unit informasi.
      d.      Organisasi international non-pemerintah
Badan yang tergabung dalam kelompok ini umumnya melakukan kerja sama, tukar menukar, dan promosi informasi pada tingkat internasional. Organisasi ini diantaranya International Council of Scientific Unions (ICSU).

Prinsip Kerja Sama
       a.       Prinsip sinergi
Prinsip ini mengandung arti bahwa kekuatan bersama pada hakikatnya akan melebihi kekuatan masing-masing perpustakaan.
       b.      Prinsip mau berkorban demi jejaring kerja perpustakaan

Perpustakaan yang ikut dalam jejaring kerja tidak memiliki kemampuan yang sama menyangkut koleksi, jasa, sumber daya manusia, dan fasilitas lain. Oleh sebab itu dapat diperkirakan bahwa perpustakaan kecil akan lebih sering meminta bantuan atau jasa perpustakaan lebih besar daripada sebaliknya.

Download rangkuman materinya disini.

0 Komentar di Blogger
Silahkan Berkomentar Melalui Akun Facebook Anda
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda
Sumber: http://www.seociyus.com/2013/02/cara-membuat-komentar-facebook-keren-di-blog.html#ixzz44aXRQIym Under Creative Commons License: Attribution Non-Commercial Follow us: @SEOCiyus on Twitter

0 comments:

Post a Comment