Ringkasan materi modul 1 Jaringan
Kerjasama Perpustakaan dan Informasi
Pengarang : Wiji Suarno dan Miswan
Penerbit :
Universitas Terbuka (2014)
KB 1. Konsep Jaringan Kerjasama
Jaringan
perpustakaan berarti suatu sistem hubungan antar perpustakaan yang diatur dan
disusun menurut berbagai bentuk persetujuan, yang memungkinkan komunikasi dan
pengiriman secara terus menerus informasi bibliografis maupun
informasi-informasi lainnya.
Kerjasama
perpustakaan dalam bentuk jaringan sangat penting agar semua informasi yang
tersedia dapat dimanfaatkan bersama
secara maksimal bagi pemakainya. Manpaat tersebut antara lain menyediakan akses
yang cepat dan mudah meskipun melalui jarak jauh, menyediakan informasi yang
lebih mutakhir yang dapat digunakan secara fleksibel bagi pemakai sesuai
kebutuhannya, serta memudahkan format ulang dan kombinasi data dari berbagai
sumber (kemas ulang informasi).
Jaringan
kerjasama perpustakaan berfungsi untuk memberikan akses yang lebih luas
terhadap koleksi, memperbaiki pelayanan pengguna dan teknis, meningkatkan
aktivitas dalam berbagai sumber daya, mengurangi duplikasi, dan menciptakan
pelayanan yang efisien.
Istilah
lain untuk jaringan kerjasama perpustakaan adalah konsorsium perpustakaan,
artinya dua perpustakaan atau lebih yang bekerja bersama-sama mengerjakan
sejumlah proyek, dapat menggunakan komputer dan telekomunikasi, namun dapat
pula tidak menggunakannya.
Istilah
lain yang berkaitan ialah jaringan bibliografi atau bibliographic network
adalah badan nirlaba yang bertujuan mencari laba dengan memberikan sistem
rujukan nasional dan internasional. Contohnya adalah BRS, DIALOG, dan Mead.
Jaringan
kerjasama ini sesungguhnya memiliki banyak manfaat bagi anggotanya. Misalnya
dalam memanfaatkan jasa peserta jaringan serta membantu perpustakaan yang masih
lemah dalam hal jasa.
Pada
umumnya kerjasama yang selama ini berlangsung dipahami dalam bentuk database
bersama seperti halnya pembuatan dan pemanfaatan katalog induk (Union Catalog),
atau pinjam antar perpustakaan (interlibrary loan).
Purwadarminta
(1986, 492) memaknai kerjasama adalah sebagai suatu perbuatan bantu membantu
atau yang dilakukan bersama-sama. Berdasarkan pengertian ini maka kerjasama
perpustakaan dapat diartikan sebagai suatu kegiatan perpustakaan yang dilakukan
secara bersama-sama dengan perpustakaan lainnya, baik terdiri atas dua
perpustakaan atau lebih, dalam rangka melaksanakan suatu usaha mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama.
1.
Alasan perlunya Terjadi peningkatan
jumlah buku yang diterbitkan.
2.
Terbitan tidak hanya dalam bentuk buku,
melainkan banyaknya bentuk media lain.
3.
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi memberikan tuntutan kepada masyarakat untuk dapat mengikutinya.
4.
Akses informasi antara masyarakat kota
dengan yang berada di daerah.
5.
Paradigma perpustakaan sebagai gudang
buku sudah perlahan mulai terkikis sejalan dengan berkembangnya IPTEK, serta
tuntutan pemustaka untuk tersedianya informasi yang accessable.
6.
Menghemat dan mengatasi kendala
anggaran.
Keuntungan kerjasama perpustakaan.
1.
Pemanfaatan koleksi bahan pustaka
(Utilization of Inormation).
2.
Berbagi alat temu kembali (Retrievel
tool sharing).
3.
Berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman
(knowledge sharing).
4.
Pengembangan keterampilan (skill
development).
5.
jaringan kerjasama perpustakaan dan
informasi.
KB 2. Tipe dan Struktur Jaringan
Kerjasama Perpustakaan dan Informasi
Jika
ingin membandingkan dengan jaringan dalam konteks teknologi informasi maka
jaringan adalah:
1. jaringan
komputer/ computer networks yaitu jaringan yang melibatkan berbagai jenis
komputer;
2. jaringan
telekomunikasi, yaitu konsep jaringan khusus untuk bidang telekomunikasi;
3. jaringan
perpustakaan, ada dibedakan dalam dua bidang, yaitu library network dan
information network. Library network adalah kerjasama perpustakaan dalam bentuk
jaringan. Information network merupakan suatu sistem terpadu dari badan-badan
yang bergerak dalam bidang pengolahan informasi seperti perpustakaan, pusat
dokumentasi, dan lain-lain.
Tipe
Jaringan
1. Tipe
Bus
Merupakan
tipe jaringan yang paling sederhana dengan mengandalkan pada kabel tunggal yang
disebut dengan bus. Cirinya semua node (komputer serta server) terhubung ke
kabel tunggal dengan bantuan konektor antar muka, setiap workstation
berkomunikasi dengan perangkat lain melalui bus ini.
Penggunaan
model bus ini pada umumnya digunakan untuk jarinan LAN seperti di warnet, atau
jaringan komputer di kantor-kantor instansi.
2. Tipe
Cincin/ Ring
Jaringan
tipe cincin ini melibatkan semua node yang terhubung satu sama lain yang
membuat mereka membuat loop tertutup. Setiap workstation terhubung ke dua
komponen lainnya di kedua sisi, dan berkomunikasi dengan kedua tetangga yang
berdekatan. Data perjalanan di seluruh jaringan, dalam satu arah. Mengirim dan
menerima data berlangsung dengan bantuan token.
3. Tipe
Star (Bintang)
Pada
jaringan tipe star ini setiap node (file, server, workstation, dan peripheral)
dihubungkan langsung ke sebuah hub sentral atau concentrator. Data pada
jaringan star dilepas melalui hub untuk selanjutnya diteruskan ke tujuan. Hub
dan concentrator mengelola dan mengontrol semua fungsi jaringan. Ia juga beraksi
sebagai repeater untuk trafict data. Konfigurasi ini umum diimplementasikan
dalam jaringan kabel twisted-pair. Meski demikian, dapat juga ditemukan pada
jaringan koaksial atau fiber optic.
4. Tipe
Tree (Pohon)
Jaringan
tipe pohon merupakan kombinasi karakteristik tipe bus dan star. Ia terdiri dari
grup stasion (yang terkonfigurasi mengikuti star) dan dikoneksikan ke sebuah
kabel backbone tipe bus.
Bentuk
Jaringan
1. Jaringan
Non-Terpimpin
Pada
gambar tersebut terdapat 6 simpul menghasilkan 15 hubungan antar simpul.
Rumusnya adalah n(n-1)/2. Jika suatu instansi memiliki 6 komputer yang akan
dihubungkan maka hasilnya ada 15 koneksi yang menghubungkan kepada setiap
komputer.
2. Jaringan
Terpimpin
Karena
adanya coordinator maka hubungan antara sesama simpul tidak semuanya harus
melalui coordinator. Hasilnya adalah tercipta 6 saluran hubungan.
3. Jaringan
Nonterpimpin dengan Pusat Khusus
Untuk
bentuk jaringan seperti ini memerlukan pusat khusus, misalnya pusat bibliografi
atau pusat penelusuran data. Para anggota jaringan (simpul) dapat berhubungan
langsung dengan pusat khusus.
4. Jaringan
Terpimpin dengan Pusat Khusus
Jaringan
terpimpin dengan pusat khusus seringkali berhubungan dengan jaringan lain,
terutama jaringan terpimpin dengan pusat khusus. Hal ini terjadi karena
berkembangnya jaringan regional maupun internasional.
Konsep
dan Model Kerjasama dalam Kemitraan Strategis
Pengembangan
kerjasama kemitraan strategis khususnya di sector public pada dasarnya banyak
terinspirasi oleh adanya perubahan paradigm administrasi public sebagaimana
disampaikan oleh David Osborne dan peter Plastrik dalam Mustopadidjaja, AR
(2003), yaitu
1. Strategi
inti (centre strategy), yakni menata kembali secara jelas mengenai tujuan,
peran, dan arah organisasi.
2. Strategi
konsekuensi (consequecy strategy), yakni strategi yang mendorong persaingan
sehat guna meningkatkan motivasi dan kinerja pegawai.
3. Strategi
pelanggan (customer strategy), yaitu memusatkan perhatian untuk bertanggung
jawab terhadap pelanggan.
4. Strategi
kendali (control strategy), yaitu mengubah lokasi dan bentuk kendali di dalam
organisasi.
5. Strategi
budaya (cultural strategy), yakni mengubah budaya kerja organisasi.
Ada
4 bentuk kerjasama yang bisa dilakukan oleh perpustakaan yakni kerjasama teknis
perpustakaan, pengembangan, manajemen, dan promosi.
Kerjasama
suatu instansi (perpustakaan) dapat saja diarahkan pada model aliansi
stratejik. Pengertian aliansi stratejik menurut Jones dalam kajian LAN (2003)
adalah suatu kesepakatan yang mengikat dua arah atau lebih organisasi untuk
berbagai sumber daya dalam rangka mengembangkan peluang-peluang kegiatan
bersama.
Model-model
kerja sama dalam bentuk aliansi stratejik yang telah dikembangkan selama ini
antara lain.
1.
Kerja Sama Operasi (KSO
2.
Kerja Sama Manajemen (KM)
3.
Penyertaan Modal (PM)
Tipologi
Kerjasama
1.
Korporasi
Pada bentuk korporasi
atau dalam bahasa inggris disebut corporate hanya ada 1 dewan dan 1 sumber
dana.
2.
Federasi
Tipologi federasi
mencakup x dewan dan 1 sumber dana.
3.
Kooperatif
Kooperatif adalah berbabagi dewan
dengan berbagai sumber dana. Contohnya ialah kerja sama antara perpustakaan
umum dengan perpustakaan sekolah.
Kerja
sama dalam bentuk kewilayahan yang lebih luas dikenal pula istilah kerja sama secara internasional. Termasuk dalam bidang
dokumentasi dan informasi, kerja sama pun mencapai level lokal, regional,
nasional, bahkan internasional. Secara umum jaringan dokumentasi dan informasi
internasional dibagi 4 kelompok.
a. Program
informasi internasional
Berbicara
jaringan internasional, maka tak terlepas dari PBB. Kegiatan dokumentasinya
tersebar di berbagai lembaga bawahannya yang berada di berbagai negara. Lembaga
tersebut diantaranya The United Nations Library, The Economic Commission for
Latin America (ECLA).
b. Kegiatan
organisasi internasional
Kegiatan
informasi berbagai organisasi regional pada dasarnya dengan kegiatan PBB dalam
bidang informasi, hanya saja organisasi regional lebih bersifat kewilayahan.
Dalam kaitannya dengan informasi, organisasi regional memiliki sistem intern,
penyusunan dan promosi sistem internasional serta promosi sistem informasi dan
kerja sama teknik diantara negara anggota.
c. Badan
nasional kegiatan internasional
Kegiatan
badan tersebut lebih ditujukan pada keperluan negara berkembang, terutama dalam
bentuk pemberian beasiswa, penyediaan tenaga konsultan, dan pembentukan unit
informasi.
d. Organisasi
international non-pemerintah
Badan
yang tergabung dalam kelompok ini umumnya melakukan kerja sama, tukar menukar,
dan promosi informasi pada tingkat internasional. Organisasi ini diantaranya
International Council of Scientific Unions (ICSU).
Prinsip
Kerja Sama
a. Prinsip
sinergi
Prinsip
ini mengandung arti bahwa kekuatan bersama pada hakikatnya akan melebihi
kekuatan masing-masing perpustakaan.
b. Prinsip
mau berkorban demi jejaring kerja perpustakaan
Perpustakaan
yang ikut dalam jejaring kerja tidak memiliki kemampuan yang sama menyangkut
koleksi, jasa, sumber daya manusia, dan fasilitas lain. Oleh sebab itu dapat
diperkirakan bahwa perpustakaan kecil akan lebih sering meminta bantuan atau
jasa perpustakaan lebih besar daripada sebaliknya.
Download rangkuman materinya disini.